Bersihkansemua semak dan gulma di area yang akan dipasangi batu. Pakai sarung tangan dan kacamata pelindung agar tangan tidak teriris dan mata tidak terluka. Cabut rumput, bunga, atau tanaman lain yang berada di lahan yang akan diberi kerikil. Pastikan akarnya tercabut untuk mencegah tanaman tumbuh kembali dari bawah batu. CaraMenggunakan Batu Mustika Kacang Tanah Terkini juga dikatakan bermanfaat dalam menarik kemakmuran, kesuksesan, cinta, dan kesejahteraan umum dalam kehidupan pemiliknya adalah batu mustika ini. Cara Menggunakan Batu Mustika Kacang Tanah Terkini dikatakan memiliki sifat spiritual dan penyembuhan. Di masa lalu, orang menggunakannya sebagai CobalahMengintegrasikan Kerikil Kacang dengan Batu Lain di Lanskap Anda. Jangan Aplikasikan Kerikil Kacang Langsung di Atas Tanah. Jadilah Kreatif dengan Lansekap Kerikil Kacang Anda. Jangan Lupakan Bahan Tepi. Beli Kerikil Kacang dari Pemasok Batu. Jangan Berhemat pada Kedalaman. Bagaimana Anda menyingkirkan kerikil kacang? cash. Siapa bilang harus punya sawah atau kebun luas untuk bisa menanam kacang tanah? Seiring perkembangan agribinis, cara bercocok tanam pun semakin mudah dan praktis. Salah satunya melalui budidaya kacang tanah di pot. Anda tak perlu khawatir, meski bukan di lahan luas, nantinya juga bisa memanen banyak kacang asal menanam dan merawatnya dengan benar. Maka dari itu, kali ini akan dibagikan caranya untuk Anda. Di bawah ini langkah-langkah menanam kacang tanah di pot agar berbuah banyak. Di jamin Anda berhasil jika menerapkannya dengan baik dan benar. 1. Membibit benih kacang tanah Benih yang bagus berasal dari kacang tanah baru. Cirinya terlihat mengkilap dan tidak keriput atau cacat lainnya. Setelah memperoleh benih terbaik, secepatnya lakukan pembibitan. Caranya, rendam benih dan kapas ke dalam air hangat. Jika sudah beberapa menit, angkat keduanya. Kemudian, letakkan benih pada kapas, lalu masukkan ke gelas plastik. Tambahkan sedikit air. Tunggu beberapa hari sampai benih tumbuh kecambah. 2. Menyiapkan media tanaman Siapkan pot atau polybag sesuai jumlah bibit yang dimiliki. Kemudian, isi dengan tanah dan pupuk kandang. Supaya terhindar dari serangan jamur, anda bisa menggunakan obat anti jamur yang dijual di toko toko pertanian. Lalu, untuk meningkatkan kesuburan tanah, Anda juga bisa menambahkan pupuk. 3. Menanam bibit kacang tanah Satu polybag digunakan untuk satu bibit tanah kacang, sehingga dapat tumbuh dengan baik. Tanam bibit dengan kedalaman sekitar 3 cm. Selanjutnya, letakkan pada tempat yang terkena sinar matahari, namun tidak terlalu panas. 4. Merawat kacang tanah di pot Agar budidaya kacang tanah di pot berhasil hingga berbuah, Anda perlu merawatnya dengan baik. Beberapa hal perlu dilakukan di antaranya, menyiram secara rutin, mencabut gulma atau rumput liar, mengganti bibit yang mati, menambahkan pupuk, dan memangkas jika sudah tumbuh lebat. Demikian cara budidaya kacang tanah di pot yang wajib dicoba. Ya, sekarang Anda bisa menikmati kacang hasil tanam sendiri, meski lahan terbatas. Bagi yang ingin menjadikannya sebagai bisnis, tinggal memperbanyak jumlah pot atau polybag. Selamat mencoba, ya. Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan yang termasuk dalam golongan komoditi pangan terbesar di Indonesia. Umumnya petani masih menggunakan cara tradisional dalam perontokan kacang tanah sehingga mempunyai kapasitas kecil dan membutuhkan banyak tenaga kerja. Tujuan penelitian ini adalah melakukan rancang bangun alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal yang mempunyai kapasitas besar. Metode penelitian dimulai dari identifikasi masalah dan penyempurnaan ide rancangangan alat perontok kacang tanah. Kemudian dilakukan pembuatan alat, uji fungsional dan uji kinerja. Terakhir dilakukan analisa ekonomi. Hasil uji kinerja alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal diperoleh kapasitas alat 22 kg/jam, rendemen 41% persentase kacang tidak terontok presentase buah rusak dan laju pengumpanan 58 kg/jam. Hasil analisa ekonomi teknik diperoleh break event point BEP pengoperasian alat input 284 kg/tahun dan break event point BEP pengoperasian alat output 408,60 kg/tahun. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Agroteknika+31+56-66+2020+ISSN!2685-3450!Online!Diterima16April2020Disetujui29Juni2020Diterbitkan29Juni2020Doi Bangun Alat Perontok Kacang Tanah Arachis hypogaea L. Semi Mekanis Tipe Vertikal Design of Vertical Type Semi-Mechanical Peanut Arachis hypogaea L. Thresher Ajri Mai Ihsan*, Zul Ariyandi, Sandi Wisaputra, Zulnadi, Amrizal, Fithra Herdian, Mohammad Riza Nurtam, Fanny Yuliana Batubara, Angga Defrian Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Indonesia *Penulis Korespondensi Email ajrimaiihsan Abstrak. Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan yang termasuk dalam golongan komoditi pangan terbesar di Indonesia. Umumnya petani masih menggunakan cara tradisional dalam perontokan kacang tanah sehingga mempunyai kapasitas kecil dan membutuhkan banyak tenaga kerja. Tujuan penelitian ini adalah melakukan rancang bangun alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal yang mempunyai kapasitas besar. Metode penelitian dimulai dari identifikasi masalah dan penyempurnaan ide rancangangan alat perontok kacang tanah. Kemudian dilakukan pembuatan alat, uji fungsional dan uji kinerja. Terakhir dilakukan analisa ekonomi. Hasil uji kinerja alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal diperoleh kapasitas alat 22 kg/jam, rendemen 41% persentase kacang tidak terontok presentase buah rusak dan laju pengumpanan 58 kg/jam. Hasil analisa ekonomi teknik diperoleh break event point BEP pengoperasian alat input 284 kg/tahun dan break event point BEP pengoperasian alat output 408,60 kg/tahun. Kata kunci alat perontok, kacang tanah, semi mekanis Abstract. Peanuts are legumes that are among the largest food commodity groups in Indonesia. Generally, farmers still use the traditional method of threshing peanuts so that they have a small capacity and require a lot of labor. The purpose of this study was to design a vertical type semi-mechanical groundnut thresher tool that has a large capacity. The research method starts with the identification of problems and perfecting the idea of designing peanut thresher tools. Then do the making of tools, functional tests, and performance tests. Lastly, carry out the economic analysis. The results of performance tests of vertical type semi-mechanical groundnut thresher gained 22 kg/hour capacity, the yield of 41% percentage of peanut not threshing percentage of damaged fruit and feed rate of 58 kg/hour. The results of technical economic analysis obtained the break event point BEP operating the input tool 284 kg/year and the break event point BEP operating the output tool kg/year. Keywords thresher tool, peanut, semi-mechanical Agroteknika+31+56-66+2020 57 1. Pendahuluan Benua Amerika, khususnya dari Brazilia merupakan asal dari tanaman kacang tanah Arachis hypogaea L. Suprapto, 2005. Prioritas kedua sering diterima kacang tanah untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksinya setelah padi. Meningkatnya kebutuhan pangan, bahan baku industri dan pakan ternak merupakan salah satu hal ini Sumarno, 1986. Proses perontokan umumnya dilakukan dengan cara manual menggunakan tangan manusia. Cara ini mempunyai keuggulan dari mutu kacang tanah yang dihasilkan akan berbentuk sempurna dan tidak pecah. Perontokan dengan cara manual memerlukan tenaga kerja yang banyak dan waktu lama. Tenaga kerja yang diperlukan untuk perontokan kacang tanah sekitar 41 HOK/ha dengan kemampuan kerja perontokan sekitar 2-4 kg polong /jam/orang Antarno, 1992. Perontokan kacang tanah harus dilakukan secepat mungkin setelah pemanenan yang memilki kadar air polong berkisar 20-24%. Tetapi jika dipanen lebih awal maka kadar air polong lebih tinggi berkisar 28-34% Purwadaria, 1991. Iqbal, Suhardi, and Nirisnawati 2018 telah melakukan penelitian mesin perontok multiguna dengan putaran mesin terbaik 2500 rpm. Semakin tinggi kecepatan putaran mesin maka tingkat kerusakan gabah juga akan semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rancang bangun alat perontok kacang tanah tipe vertikal. Pada mesin ini akan dilakukan analisa kinerja untuk melihat kemampuan dan kapasitas. Pada mesin ini juga dilakukan analisa ekonomi teknik untuk melihat nilai ekonomis. 2. Bahan dan Metode Tabel 1 merupakan daftar bahan bahan yang di perlukan dalam pembuatan alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal. Tabel 1. Bahan pembuatan alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal Agroteknika+31+56-66+2020 58 Metode Penelitian Metode penelitian dimulai dari identifikasi masalah dan penyempurnaan ide rancangangan alat perontok kacang tanah. Kemudian dilakukan pembuatan alat, uji fungsional dan uji kinerja. Terakhir dilakukan analisa ekonomi dengan menghitung break event point BEP . Alur metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram alir metode penelitian Rancangan Alat Rancang struktural adalah menjelaskan tentang dimensi atau ukuran dari setiap komponen alat perontok kacang tanah. Kerangka terbuat dari besi siku yang berukuran 4x4 cm dengan ukuran panjang 56 cm, tinggi 65 cm, lebar 36 cm dan memiliki alas dengan menggunakan plat besi 2mm dngan ukran 8x8 cm. Adapun gambar rancangan kerangka alat perontok kacang tanah dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Kerangka perontok kacang Agroteknika+31+56-66+2020 59 Komponen perontok terdiri dari vlag sepeda motor berukuran 17 inci dengan poros 2,5 inci yang sudah di modifikasi dan jari jari sepeda motor berfungsi sebagai mata pisau. Gambar 3 dari roda penggerak. Gambar 3. Bagian vlag dan jari-jari Inlet merupakan tempat pemasukan kacang yang mau dirontok. Inlet terbuat dari besi plat aluminium dengan tebal mm dengan dimensi yang tertera pada Gambar 4. Gambar 4. Bagian inlet Outlet merupakan bagian untuk tempak pengeluaran dari kacang tanah yang sudah dirontok. Yang terbuat dari besi plat aluminium yang tebal mm dengan dimensi yang tertera pada Gambar 5. Gambar 5. Bagian outlet Agroteknika+31+56-66+2020 60 Sistim penyaluran daya yang berasal dari pegal penggerak, dimana pedal penggerak di injak menggunakan kaki. Pedal penggerak terbuat dari plat siku 3x3 cm dan plat besi tebal 2 mm, adapun dimensi dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Bagian pedal penggerak Pengumpan kacang tanah terbuat dari plat besi yang tebal 2 mm adapun dimensinya dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Bagian pengumpan Transmisi terdiri dari gear sepeda motor dengan ukuran 5 inci dan rantai yang dihubungkan dengan pedal penggayuh dan karet ban mobil, adapun dimensinya dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Transmisi alat Disain alat perontok kacang tanah semimekanis tipe vertika dapat di lihat pada Gambar 9. Agroteknika+31+56-66+2020 61 Gambar 9. Disain alat secara keseluruhan Prinsip Kerja Alat perontok kacang tanah merupkan suatu alat untuk memisah polong kacang tanah dari tangkainnya mengunakan roda dan jari-jari sepeda motor yang sudah di modifikasi sebagi mata perontok polong kacang. Alat ini menggunakan pedal dengan cara diinjak menggunakan kaki sebelah kanan sebagai sumber putaran. Daya putaran yang dihasilkan pedal di salurkan ke poros menuju roda sepeda motor sehingga roda sepeda motor dapat berputar. Pada saaat roda sepeda bergerak maka diambil tangkai kacang tanah dan dekatkan dengan jari-jari sepeda motor, disaat roda berputar maka kacang tanah yang semula ada pada tangkainya satu persatu akan teeontok dari tangkai, setelah terpisah dari tangkainya kacang tanah langsung menuju outlet untuk keluar dari alat. 3. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini menghasilkan alat perontok kacang tanah semi mekanis yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut Panjang alat 56 cm Lebar alat 36 cm Tinggi alat 97 cm Kemiringan outlet 30˚ Panjang outlet 61 cm Lebar outlet cm Tinggi outlet bagian belakang 12 cm Inggi outlet bagian depan 63 cm Pengayuh pedal 49 cm x 10 cm Agroteknika+31+56-66+2020 62 Diameter inlet 56 cm Lebar inlet 15 cm Lubang pada inlet 13 cm Penyetel laju 12 cm x x Berat alat 12 kg Diameter gear 5 inc Diameter tromol inc Diameter Roda sepeda 17 inc Panjang dan lebar karet 29 cm x cm Alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal Keterangan gambar 1. Kerangka 2. Inlet 3. Outlet 4. Roda sepeda 5. Pedal injak 6. Karet ban mobil 7. Sporket sepeda motor 8. Pengumpan 9. Bearing UCV 10. Alas Krangka Uji Kinerja Pengujian alat perontok kacang tanah dilakukan dengan cara 3 tiga kali pengujian dan bahan baku untuk pengujian yaitu kacang tanah seberat 8,8 kg. Hasil pengujian alat seperti pada Tabel 1. Agroteknika+31+56-66+2020 63 Tabel 1. Hasil pengujian alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal Berat tangkai setelah terontok kg Berat kacang tidak terontok kg Dari Tabel 1 pengujian alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal, maka dapat ditentukan kasitas alat yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kaspasitas alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal Persentase buah kacang tidak terontok % Persentase buah rusak % Laju pengumpanan kg/jam Analisa Ekonomi Penelitian ini melakukan analisa ekonomi yang bersumber pada Kodoatie 2005 dan telah digunakan pada penelitian Adam et al., 2020; Novita et al., 2019; Womsiwor et al., 2018 . Dalam analisa biaya alat perontok kacang tanah ini diasumsikan sebagai berikut Harga jual P = Rp Jumlah jam kerja/hari = 8 jam/hari Perkiraan umur Alat N = 3 Tahun Persentase bunga modal/tahun I = 12% /Tahun Harga akhir S = 10% x P Upah operator = Rp. Jumlah operator = 2 Orang Jumlah hari kerja/tahun = 300 hari/tahun Jumlah jam kerja/tahun X = jam/tahun Upah/Sewa alat R = Rp. Kapasitas alat C = 22 Kg/Jam Agroteknika+31+56-66+2020 64 Biaya tetap Biaya tetap merupakan biaya yang independen terhadap waktu pemakaian alat, artinya biaya tetap dikeluarkan walaupun alat dan mesin tidak dioperasikan Novita & Anas, 2016. Biaya tetap alat perontok kacang tanah ini meliputi Biaya penyusutan D D = P - SN= Rp. – Rp. Tahun = Rp. Keterangan D = Biaya penyusutan Rp/tahun P = Harga awal mesin Rp S = Harga akhir Rp / 10% x P N = Perkiraan umur ekonomis tahun Bunga modal I Bunga modal dihitung dengan tujuan untuk memudahkan dalam perhitungan pengembalian nilai modal yang ditanam pada alat atau mesin sehingga Present value dan nilai modal yang ditanam sama. Bunga modal = iPn+12n = !"$%&'*$+,-!./ = Keterangan I = Bunga modal Rp/tahun i = Suku bunga bank %/tahun Biaya tetap BT = Biaya penyusutan + Bunga modal = Rp. + = Rp. Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan hanya jika alat dan mesin dioperasikan sehingga disebut juga dengan biaya operasi. Jam pemakaian alat dan mesin mempengaruhi biaya ini Novita & Anas, 2016. Upah operator Upah operator = Upah Rp x Jumlah operatorJam kerja /hari = Rp. x 28 jam/hari = Biaya tidak tetap BTT = Upah Operator = Biaya Kerja BK= BTX + BTT= $, Rp. = Rp. Agroteknika+31+56-66+2020 65 Biaya Pokok Biaya pokok merupakan biaya yang diperlukan oleh suatu alat untuk setiap unit produksi Novita & Anas, 2016. Biaya pokok dapat dihitung dengan rumus Biaya pokok input BP = BKLP58 kg/jam = /kg Biaya pokok output BP = BKC= 22 kg/jam= /kg Keterangan BP = Biaya pokok Rp/buah X = Jumlah jam kerja jam/tahun C = Kapasitas mesin buah/jam Break event point BEP Operasional Alat BEP yaitu alat atau mesin yang berada pada kondisi tidak untung dan tidak juga rugi atau kondisi saat jumlah pendapatan sama besar dengan jumlah biaya operasional. $Break event point BEP operasional alat input BEP = BTR - ABTTLP B = , - A58 kg/jam B = 284 Kg/Tahun Break Event Point BEP Operasional Alat output BEP = BTR - ABTTCB = , - A22 kg/jam B = 409 Kg/Tahun Keterangan BEP = Break event point buah/tahun R = Upah/Sewa alat Rp/buah 4. Kesimpulan Alat perontok kacang tanah memiliki panjang 56 cm, lebar 36 cm, tinggi 97 cm, panjang outlet 61 cm, lebar 21,5 cm, diameter inlet 56 cm, lebar inlet 15 cm, diameter gear 5 inci, diameter roda perontok 17 inci, dengan berat alat 12 kg. Berdasarkan uji kinerja alat diperoleh kapasitas alat yaitu 22 kg/jam, rata-rata rendemen 41%, rata-rata kacang tidak terontok rata-rata buah rusak laju pengumpanan 58 kg/jam dan rata-rata kecepatan sumbu putarnya 252 Rpm. Hasil ini lebih besar jika dibandingkan dengan perontokan kacang tanah dengan cara manual yang memilki kapaitas 2-4 kg/jam. Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan, didapat harga jual alat dengan biaya pokok input /kg, biaya pokok output /kg dan break Agroteknika+31+56-66+2020 66 event point BEP pengoperasian alat input 284 kg/tahun dan break event point BEP pengoperasian alat output 408,60 kg/tahun. Daftar Pustaka Adam, M., Sardino, S., Winaldi, D., Candra, S., Yunika, F., Riko, R., Novita, S., Herdian, F., Hendra, H., & Laksmana, I. 2020. Rancang Bangun Dan Analisa Alat Pencuci Wortel Tipe Drum. Lumbung, 191, 13-29. Antarno. 1992. Pengembangan Mekanisasi Pertanian Dalam Rangka Mempertahankan Swasebada Produksi Beras sampai dengan tahun 2000 di Jawa Timur. 1-11. Risalah Seminar Hasil Pertanian Tanaman Pangan Tahun 1991. Balittan. Malang. Iqbal, I., Suhardi, S., & Nirisnawati, S. A. 2018. Uji Unjuk Kerja Alat Dan Mesin Perontok Multiguna Multipurpose Power Thresher Performance Test. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 61, 12-16. Kodoatie, R. J. 2005. Analisis Ekonomi Teknik. Penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakarta. Novita S. A. & A, Irwan. 2016. Buku Kerja Praktek Mahasiswa BKPM Alat mesin pasca panen. Payakumbuh, Indonesia Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Novita, S., Hendra, H., Jamaluddin, J., Makky, M., & Fahmi, K. 2019. Design and Performance Test of Rubber Grinding Machine. Journal of Applied Agricultural Science and Technology, 32, 299-308. Purwadaria, 1991. Teknologi penanganan pasca panen kacang tanah. Pusat Pengembangan Teknologi Enjiniring Pertanian Tepat Guna. Depertemen Pertanian. Sumarno. 1986. Teknik Budidaya Kacang Tanah. Bandung Penerbit Sinar Baru. Suprapto, 2005. Bertanam Kacang Tanah. Jakarta, Indonesia Penebaran Swadaya. Womsiwor, O., Nurmaini, N., Zikri, A., Hendra, H., Amrizal, A., Yudistira, Y., & Batubara, F. 2018. Rancang Bangun Mesin Pengupas Dan Pencuci Singkong Tipe Horizontal. Journal of Applied Agricultural Science and Technology, 22, 11-19. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this quality of rubber processed materials, that is produced by the farmer is generally low and can be seen from their colour, pollutants levels, foul odour and the very cheap price. To improve the quality of the rubber should be done both in terms of its treatment and processing equipment. The main objective of this research is to enhance and improve the quality of farmer's rubber processed materials by using natural coagulant which liquid smoke to agglomerate the rubber, and designing of rubber grinding machine. The component of rubber grinding machine including hopper, regulating entry materials, three rollers, pulleys and belt, outlet, gears, engine, regulating the thickness and chassis. In this research, the thickness rubber after grinding is 3-5 mm accordance with Indonesian National Standard rubber. Processed material rubber produced is white and no pollutants. The coagulant used was liquid smoke with a concentration of 10 -20%, where this addition affects the agglomeration speed of rubber and smelled slightly of smoke. The average rate of Feed is kg / h, a capacity of the machine is kg/hr and cost of operation is Rp. 650 / Ona Oktarian WomsiworNurmaini NurmainiAfdal ZikriFanny Yuliana BatubaraSingkong merupakan makanan pokok ketiga setelah padi dan jagung bagi masyarakat indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh sepanjang tahun di daerah tropis dan memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi berbagai tanah. Pada tahun 2011 produksi singkong di Indonesia mencapai ton, sedangkan pada tahun 2012 meningkat menjadi ton. Salah satu olahan pangan yang berasal dari singkong adalah keripik singkong. Keripik adalah jenis makanan yang sudah dikenal masyarakat indonesia, baik yang bersifat tradisonal maupun yang sudah berskala industri. Proses pengolahan singkong dimulai dengan proses pengupasan kulit dari singkong tersebut. Proses ini biasa dilakukan dengan cara tradisional. Cara ini mempunyai kelemahan yaitu resiko kecelakan kerja yang tinggi, kapasitas yang kecil dan membutuhkan waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat mesin pengupas dan pencuci singkong tipe silinder horizontal. Penelitian ini menghasilkan mesin pencuci dan pengupas kulit singkong dengan memiliki spesifikasi dimensi panjang 146 cm, lebar 113 cm dan tinggi 128 cm. Silinder mempunyai panjang 100 cm dan diameter 60 cm. Uji kinerja dan analisa ekonomi mesin memperlihatkan kapasitas sebesar 310 kg/jam, biaya pokok Rp. 45 kg/jam dan BEP Break Even Point sebesar kg/ IqbalSuhardi SuhardiSri Ayu NirisnawatiLoss of agricultural products occurs in post-harvest handling process. The threshing process is part of the rice post-harvest that can be done with various techniques and various types of rice thresher machine. Multipurpose thresher is one type of thresher that can thresh the grains such as rice and soybeans. The aim of Performance efficiency test is to determine the performance efficiency of the thresher. The parameters measured were threshing capacity, threshing efficiency, and thresher quality. Testing is done by using the engine speed of 2500 rpm and 3000 rpm, with the tested varieties of rice varieties Ciherang and Bestari. Test results show that the efficiency of Ciherang varieties cutting is better if using the speed of rotation 2500 rpm engine. If using a speed of 3000 rpm occurs losses results. As for Bestari varieties more efficient if using a speed of 3000 rpm. The higher the speed of rotation of the machine then the level of grain damage will also increase Keywords rice, threshing, varieties, multipurpose thresher ABSTRAK Kehilangan hasil pertanian banyak terjadi pada proses penanganan pascapanen. Proses perontokan merupakan bagian dari pascapanen padi yang dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan berbagai jenis mesin perontok padi. Alat perontok multiguna termasuk salah satu jenis perontok yang dapat merontokkan biji-bijian seperti padi dan kedelai. Pengujian efisiensi kinerja alat perontok multiguna bertujuan untuk mengetahui efisiensi kinerja alat perontok. Parameter yang diukur adalah kapasitas perontokan, efisiensi perontokan, dan kualitas perontokan. Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan kecepatan putaran mesin 2500 rpm dan 3000 rpm, dengan varietas padi yang diuji yaitu varietas Ciherang dan Bestari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa efisiensi perontokan varietas Ciherang lebih baik jika menggunakan kecepatan putaran mesin 2500 rpm. Jika menggunakan kecepatan putaran mesin 3000 rpm terjadi susut hasil. Sedangkan untuk varietas Bestari lebih efisien jika menggunakan kecepatan putaran mesin 3000 rpm. Semakin tinggi kecepatan putaran mesin maka tingkat kerusakan gabah juga akan semakin meningkat. Kata kunci padi, perontokan, varietas, rpm, perontok multigunaMuhammad AdamArif Rahma SuryaRahayu WilujengIndra LaksmanaPemipilan jagung yang dilakukan masyarakat pada umumnya masih menggunakan tenaga manusia, sehingga kegiatan pemipilan menjadi kurang efektif dan menghabiskan banyak waktu. Salah satu peralatan mekanis untuk pemipilan jagung adalah mesin pemipil jagung tipe rantai dengan kapasitas pemipilan yang lebih besar dibanding cara manual. Hasil uji kinerja mesin pemipilan jagung tipe rantai diperoleh kapasitas pengumpan 708,66 kg/jam, kapasitas pemipilan 543,3 kg/jam, persentase biji jagung rusak 0,1%, persentase biji jagung tercecer 2,128%, persentase biji jagung tidak terpipil 1,702%, persentase susut hasil 3,830%, efisiensi pemipilan 98,298% dan rendemen pemipilan 76,67%. Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan pada mesin pemipil jagung tipe rantai didapat biaya tetap Rp. biaya tidak tetap Rp. biaya kerja Rp. /jam, biaya pokok dan break event point BEP operasional alat dihasilkan 19,584 kg/ Mekanisasi Pertanian Dalam Rangka Mempertahankan Swasebada Produksi Beras sampai dengan tahun 2000 di Jawa Timur. 1-11. Risalah Seminar Hasil Pertanian Tanaman Pangan TahunAntarnoAntarno. 1992. Pengembangan Mekanisasi Pertanian Dalam Rangka Mempertahankan Swasebada Produksi Beras sampai dengan tahun 2000 di Jawa Timur. 1-11. Risalah Seminar Hasil Pertanian Tanaman Pangan Tahun 1991. Balittan. Kerja Praktek Mahasiswa BKPM Alat mesin pasca panenR J KodoatieKodoatie, R. J. 2005. Analisis Ekonomi Teknik. Penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakarta. Novita S. A. & A, Irwan. 2016. Buku Kerja Praktek Mahasiswa BKPM Alat mesin pasca panen. Payakumbuh, Indonesia Politeknik Pertanian Negeri penanganan pasca panen kacang tanah. Pusat Pengembangan Teknologi Enjiniring Pertanian Tepat GunaH K PurwadariaPurwadaria, 1991. Teknologi penanganan pasca panen kacang tanah. Pusat Pengembangan Teknologi Enjiniring Pertanian Tepat Guna. Depertemen S SupraptoSuprapto, 2005. Bertanam Kacang Tanah. Jakarta, Indonesia Penebaran Swadaya.

cara menggunakan batu kacang tanah